bisnis
Indonesia lebih untung bila impor gula dari Dubai
Kalau impor dari Australia, harganya Rp 7 ribu per kilogram, sedangkan bila beli dari Dubai bisa Rp 5.500 tiap kilogram.
24 Juli 2015 10:35Pekerja di pabrik gula Al Khaleej Sugar Refinery, Dubai, Uni Emirat Arab. (gulfbusiness.com)
Indonesia selama ini rugi bila harus mengimpor gula melalui Australia. Sebab harga jualnya per kilogram, menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Gula Indonesia Achmad Widjaja, lebih mahal ketimbang membeli lewat Dubai, Uni Emirat Arab.
Dia menjelaskan harga gula impor asal Australia Rp 7 ribu tiap kilogram. "Kalau kita mengimpor dari Dubai jatuhnya bisa Rp 5.500 saban kilogram," kata Widjaja saat dihubungi Albalad.co melalui telepon selulernya hari ini.
Karena itu, dia menyerukan kepada pemerintah agar beralih ke Dubai untuk memenuhi kebutuhan gula dalam negeri. Hanya saja dia mengakui pengusaha di sana kurang memandang Indonesia.
Dia menegaskan hal itu menjadi tanggung jawab pemerintah agar Indonesia bisa mengimpor gula dari Dubai. Dia mencontohkan Dubai bahkan bersedia menjual gula produksi mereka ke Vietnam dan Myanmar. "Saya heran kenapa dengan saudara seiman nggak mau melirik," ujarnya.
Widjaja bilang Indonesia saban tahun membutuhkan gula impor rafinasi (untuk campuran makanan dan minuman) 2,2 juta ton sampai 2,5 juta ton. Sedangkan keperluan impor untuk gula berbasis tebu 500-700 ribu ton.