bisnis
89 persen warga Saudi memiliki utang
Salah satu kelemahan terbesar dalam perekonomian Saudi adalah nihilnya budaya menabung dan tingginya tingkat konsumsi.
17 Agustus 2015 22:54Riyadh Bank di Arab Saudi. (gulfbusiness.com)
Hasil penelitian terbaru menyebutkan sebagian besar warga Arab Saudi hidup boros. Pengeluaran mereka bahkan melebihi pendapatan.
Menurut survei dilansir the National Bonds Gulf Cooperation Council Savings Index, 89 persen dari warga Saudi memiliki utang. Jumlahnya tahun lalu mencapai 400 miliar riyal atau kini setara Rp 1.471,6 triliun.
Salah satu kelemahan terbesar dalam perekonomian Saudi adalah nihilnya budaya menabung dan tingginya tingkat konsumsi. Hanya sepuluh persen orang muda di negara Kabah itu diyakini memiliki tabungan cukup buat masa depan. Sebanyak 26 persen warga mengakui tidak rutin menabung.
Menurut Usamah Saleh asy-Syammari, anggota Dana Pembangunan Sumber Daya Manusia, sejumlah penelitian menunjukkan orang-orang Saudi rela berutang demi membeli mobil mewah atau berlibur ke luar negeri.
Ahli sosial Misyaal al-Qurasyi menjelaskan banyak orang Saudi tidak menabung dan lebih memilih membelanjakan banyak fulus untuk mobil, rumah, makanan, dan pakaian. Semua demi gengsi dan status sosial.
Dia bilang kebiasaan buruk ini menguntungkan bank dan toko. Mereka getol mengiklankan mudahnya berutang. Alhasil, warga Saudi menghabiskan banyak uang untuk membeli barang mewah ketimbang keperluan mendasar.