bisnis
Sukuk global Indonesia tercatat di Nasdaq Dubai
Empat sukuk itu bernilai Rp 86 triliun.
14 September 2015 12:53Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro pada Ahad, 13 September 2015, meresmikan pencatatan empat sukuk global Indonesia di Bursa Nasdaq Dubai. Empat sukuk itu bernilai US$ 6 miliar. (uaeinteract.com)
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro kemarin membuka perdagangan di Bursa Nasdaq Dubai di Kota Dubai, Uni Emirat Arab. Dia sekaligus meresmikan pencatatan sukuk global Indonesia di sana.
Empat sukuk senilai US$ 6 miliar atau kini setara Rp 86 triliun itu merupakan surat berharga syariah asing terbesar pernah tercatat di Nasdaq Dubai. Empat sukuk global Indonesia ini terdiri dari satu sukuk bernilai US$ 2 miliar, dua sukuk masing-masing seharga US$ 1,5 miliar, dan satu sukuk senilai US$ 1 miliar.
Keempat sukuk ini dikeluarkan pemerintah berdasarkan program pengeluaran sertifikat berharga diluncurkan tiga tahun lalu.
Menteri Urusan Kabinet Uni Emirat Arab Muhammad Abdullah al-Girgawi bilang pencatatan sukuk di bursa Dubai oleh negara muslim terbesar di dunia itu bakal menggaet minat negara muslim lainnya melakoni hal serupa. "Kemudian akan memperkuat kepercayaan global atas Dubai sebagai ibu kota perekonomian Islam," katanya.
Brodjonegoro mengatakan Indonesia bangga bisa berperan aktif dalam mengembangkan pasar sukuk sejak aktif menerbitkan sukuk di pasar domestik dan luar negeri.
Dubai merupakan pasar sukuk bernilai terbesar di dunia, yakni US$ 36,7 miliar (Rp 526,8 triliun), 93 persennya dikuasai Nasdaq Dubai.