bisnis
Subsidi daging dihapus, 130 ribu warga Bahrain daftar buat terima kompensasi
Seperti di Indonesia, dana kompensasi diberikan saban tiga bulan.
21 September 2015 11:17Pasar daging di Bahrain. (Gulf Daily News)
Sepuluh hari menjelang penghapusan subsidi atas harga jual daging, sudah sekitar 130 ribu warga negara Bahrain mendaftar untuk menerima dana kompensasi.
Akibat kian melemahnya harga minyak mentah dunia, tekanan terhadap anggaran belanja Bahrain makin kuat. Kondisi inilah memaksa negara Arab di Teluk Persia ini berencana menghapus subsidi daging. Kebijakan itu rencananya berlaku mulai 1 Oktober setelah dua kali ditunda.
Dari jumlah itu, 117 ribu orang Bahrain secara otomatis masuk data penerima fulus kompensasi karena sudah terdaftar di Kementerian Pembangunan Sosial, seperti dilansir Gulf Daily News. Sejak pendaftaran secara daring dibuka Selasa pekan lalu, ada tambahan 13 ribu orang lagi. Angka ini mungkin bakal terus bertambah.
Seperti di Indonesia, uang kompensasi itu bakal diberikan saban tiga bulan. Berdasarkan skema, penerima bakal mendapat US$ 13 per bulan, US$ 9 bagi orang dewasa menjadi tanggungan, dan US$ 6,6 untuk tiap anak.
Namun dana kompensasi itu tidak berlaku buat pekerja asing. Dalam beberapa tahun mendatang Bahrain diperkirakan mencabut subsidi listrik, air, dan bahan bakar kendaraan bermotor.
Melorotnya harga minyak dunia membikin negara-negara Arab supertajir di Teluk Persia - Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), Oman, dan Bahrain - kelabakan. Mereka mulai mengetatkan pengeluaran karena pemasukan utama dari sektor emas hitam itu menurun.
Bahkan sedari awal tahun ini Kuwait sudah mencabut subsidi atas harga jual diesel, minyak tanah, dan avtur. Mereka sedang berpikir-pikir untuk mengambil langkah serupa terhadap bensin dan listrik.
Per 1 Agustus UEA menghapus subsisid atas bensin dan diesel. Arab Saudi juga tengah mempertimbangkan mengambil kebijakan seperti itu.