bisnis
Indonesia bahas rencana bikin perusahaan rintisan keamanan dengan pengusaha Israel
Para pejabat keamanan Indonesia menggelar pertemuan pekan ini di Singapura dengan pendiri OurCrowd.
12 November 2015 02:42Jonathan Medved, pendiri sekaligus Direktur Utama OurCrowd, perusahaan rintisan asal Israel. (Jewish Business News)
Sejumlah pejabat keamanan Indonesia pekan ini telah menggelar pertemuan dengan pengusaha asal Israel Jonathan Medved di Singapura.
"Mereka ingin mencari pendanaan. Kami sangat senang membahas hal itu dengan mereka," kata Medved, Pendiri sekaligus Direktur Utama OurCrowd, kepada Albalad.co di Jakarta semalam. "Kami membahas rencana membikin perusahaan rintisan. Para pejabat keamanan Indonesia itu bilang mereka memerlukan modal."
Namun Medved tidak menjelaskan lebih lanjut hasil pertemuannya dengan para pejabat keamanan Indonesia itu.
OurCrowd merupakan perusahaan ekuitas dibikin untuk sekelompok investor terakreditasi buat menyediakan modal patungan bagi perusahaan-perusahaan rintisan di tahap awal.
Perusahaan ini dibangun oleh Jonathan Medved bareng Steven Blumgart, sebelumnya bekerja untuk Glencore International. Perusahaan dibentuk pada Februari 2013 ini berkantor pusat di Yerusalem dan memiliki cabang di San Diego dan New York (Amerika Serikat), Sydney (Australia).
Hingga berita ini dilansir, belum ada komentar dari pemerintah Indonesia soal pertemuan itu. Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Luhut Panjaitan tidak membalas pesan dikirim via WhatsApp meski sudah dibaca atau menjawab panggilan telepon.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi atau wakilnya, A.M. Fachir, juga belum bisa dihubungi. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir belum menanggapi pertanyaan disampaikan lewat pesan pendek. Panggilan telepon juga tidak dijawab.
Medved mengakui dirinya sangat ingin membantu mengembangkan perusahaan-perusahaan rintisan di Indonesia. "Sejauh ini saya belum berbicara dengan pemerintah," ujarnya.
Walau tidak memiliki hubungan diplomatik, kerja sama ekonomi antara pengusaha Indonesia dan Israel sudah berjalan lama. Hal ini kian marak setelah Presiden Abdurrahman Wahid 15 tahun lalu mencabut aturan melarang hubungan dagang di antara kedua negara.