bisnis
Iran ingin semua transaksi minyak dibayar dengan euro
Bank sentral Iran sudah mengeluarkan kebijakan ketika negara ini masih dikenai sanksi, agar perdagangan luar negeri dilakukan memakai mata uang euro.
19 Juni 2016 14:00Menteri Perminyakan Iran Bijan Namdar Zanganeh. (Mehr)
Faisal Assegaf
Menteri Perminyakan Iran Bijan Namdar Zanganeh mengumumkan Iran ingin menjual minyak mentahnya ke pasaran internasional hanya dalam euro bukan mata uang lain, seperti dilansir kantor berita IRIB Jumat lalu.
Negara Mullah itu juga ingin semua utang senilai miliaran dolar oleh para pembeli minyaknya juga dibayar dalam euro. Iran mau mengurangi ketergantungan terhadap dolar Amerika Serikat setelah sanksi ekonomi atas negaranya dicabut.
Februari lalu, seorang sumber dalam perusahaan negara NIOC (National Iranian Oil Company) mengungkapkan kepada kantor berita Reuters, Iran bakal mengenakan harga dalam euro untuk kontrak penjualan minyak diteken baru-baru ini, termasuk dengan perusahaan minyak dan gas asal Prancis Total, perusahaan kilang dari Spanyol Cepsa, dan Litasco, anak usaha dari perusahaan asal Rusia Lukoil.
Sumber itu bilang bank sentral Iran sudah mengeluarkan kebijakan ketika negara ini masih dikenai sanksi, agar perdagangan luar negeri dilakukan memakai mata uang euro.
Iran beralih ke euro dari dolar Amerika lantaran alasan politik.