bisnis
Kuwait berencana privatisasi sektor minyak
Pemerintah bakal pula membikin sejumlah perusahaan, di mana sahamnya akan dijual kepada kaum ekspatriat dan penduduk non-Kuwait.
12 Juli 2016 10:00Kilang milik Kuwait National Petroleum Company di kawasan industri Syuaiba, 50 kilometer sebelah selatan Ibu Kota Kuwait City. (KNPC)
Faisal Assegaf
Pemerintah Kuwait akan memprivatisasi sektor minyak sebagai bagian dari reformasi ekonomi.
Khalifah Hamada, pejabat dari Kementerian Keuangan Kuwait, menjelaskan program swastanisasi itu juga akan menjual sebagian saham milik perusahaan minyak dan gas negara kepada warga negara Kuwait dan pihak swasta. "Para pemodal dari kawasan Arab Teluk dan internasional juga bisa membeli saham ditawarkan di bursa Kuwait," katanya kepada Kuwait Times.
Pemerintah bakal pula membikin sejumlah perusahaan, di mana sahamnya akan dijual kepada kaum ekspatriat dan penduduk non-Kuwait.
Hamada bilang program privatisasi di sektor minyak ini mirip rencana IPO (penjualan saham perdana) Saudi Aramco, perusahaan minyak dan gas kepunyaan pemerintah Arab Saudi. Namun soal jadwal privatisasi belum diumumkan.
Hamada mengatakan beragam indikator menunjukkan melorotnya harga minyak mentah global sejak pertengahan 2014 akan berlangsung lima tahun. Dia menambahkan kebanyakan lembaga keuangan, termasuk Bank Dunia dan IMF (Dana Moneter Internasional), menyebutkan butuh waktu lama buat harga minyak bisa tembus US$ 50 sebarel.
Akibat jatuhnya harga minyak dunia, enam negara Arab Teluk - Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, dan Oman - mengalami defisit. Untuk mengatasi hal ini, mereka telah melaksanakan sejumlah kebijakan, termasuk mencabut subsidi energi dan berencana menerapkan VAT (pajak pertambahan nilai).