bisnis
Pengusaha Yordania berminat impor 50 ribu ton ikan tuna
Sebanyak 30 pengusaha asal Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Yordania, Aljazair, Mesir, Yaman, dan Suriah menghadiri Indonesia-Middle East Update.
12 Oktober 2016 17:05Pengusaha Yordania di tempat pengolahan ikan di Gorontalo, Otober 2016. (Nico Adam buat Albalad.co)
Faisal Assegaf
Duta Besar Indonesia buat Yordania Teguh Wardoyo bilang para pengusaha Yordania berminat mengimpor 50 ribu ton ikan tuna dalam lima tahun, atau sepuluh ribu ton setahun. Hal ini muncul dalam acara Indonesia-Middle East Update digelar di Provinsi Gorontalo 9-11 Oktober.
"Artinya dalam sehari mesti mengekspor 30 ton, namun kemampuan produksi tuna dari Gorontalo hanya sepuluh ton per hari," kata Teguh kepada Albalad.co melalui telepon selulernya kemarin. Karena itu, dia meminta Gorontalo bekerja sama dengan daerah lain buat menutupi kebutuhan ekspor diminta Yordania.
Ikan tuna sirip biru dan kuning di Indonesia paling mahal Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu tiap kilogram. Sedangkan harga jual ikan tuna sirip biru dan kuning di pasar ekspor bisa mencapai Rp 1,2 juta per kilogram.
Teguh menjelaskan kini semua tergantung dari usaha pemerintah daerah untuk melanjutkan minat dari pengusaha Yordania itu menjadi kesepakatan bisnis. Selain itu, dia menambahkan, enam pengusaha Yordania ikut ke Gorontalo juga tertarik berinvestasi di sektor wisata.
Sebanyak 30 pengusaha asal Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Yordania, Aljazair, Mesir, Yaman, dan Suriah menghadiri Indonesia-Middle East Update itu. Acara ini juga dihadiri Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Nurul Aulia, Duta Besar teguh Wardoyo, dan Duta Besar Indonesia untuk Mesir Helmy Fauzy.