bisnis
Emirates rugi Rp 48 triliun di semester pertama 2020
Maskapai asal Dubai ini mendapat suntikan dana dari pemerintah sebesar Rp 28,3 triliun.
15 November 2020 10:33Deretan pesawat milik maskapai Emirates Airline di Bandar Udara Internasional Dubai di Kota Dubai, Uni Emirat Arab. (@emirates/Twitter)
Faisal Assegaf
Emirates Airline bilang pihaknya rugi US$ 3,2 miliar (kini setara Rp 48,1 triliun) di semester pertama tahun ini akibat pandemi virus corona Covid-19. Sedangkan di periode serupa tahun lalu, Emirates meraup laba 862 juta dirham (Rp 3,3 triliun).
Maskapai asal Dubai, Uni Emirat Arab, itu menjelaskan pendapatan di paruh pertama 2020 anjlok 75 persen menjadi US$ 3,2 miliar (Rp 45,3 triliun) dan jumlah penumpang melorot 95 persen ke angka 1,5 juta orang.
Emirates Group, perusahaan induk Emirates Airline, menyebutkan telah mengurangi 24 persen pegawainya menjadi 81.334 orang hingga 30 September.
Emirates Airline membenarkan telah mendapat suntikan dana dari pemerintah Dubai sebesar US$ 2 miliar (Rp 28,3 triliun) dalam bentuk saham.
Sebelum pandemi Covid-19 merebak, Emirates - mulai beroperasi 35 tahun lalu - melayani rute ke 157 kota di 80 negara. Perusahaan penerbangan bermarkas di Bandar Udara Internasional Dubai ini memiliki 254 pesawat.