bisnis
Tolak layani rute Dubai-Tel Aviv, pilot Emirates Airline ditangguhkan
Emirates membuka rute Dubai-Tel Aviv bulan depan.
14 Januari 2021 10:40Pesawat Emirates Airline. (Arabian Business)
Faisal Assegaf
Emirates Airline mulai kemarin menangguhkan pilotnya bernama Munim Sahib Tabaa lantaran menolak menerbangkan pesawat dengan rute Dubai (Uni Emirat Arab) menuju Ibu Kota Tel Aviv, Israel.
Penangguhan ini bersifat sementara hingga keluar keputusan dari komite disiplin Emirates.
Munim mengumumkan sanksi itu melalui akun Facebooknya. "Saya dikenai status non-aktif mulai hari ini (kemarin) sebagai pilot Emirates Airline karena tidak mau menerbangkan pesawat tujuan Tel Aviv. Cukup Allah sebagai pelindung dan saya tidak menyesali kejadian ini," tulisnya.
Pengumuman Munim ini kebanjiran sanjungan dan beragam pihak. Sebaliknya, Emirates - maskapai asal Dubai - dihantam banyak kecaman.
Karena tekanan dari Emirates, akun Facebook milik pilot berpaspor Tunisia itu ditutup.
Menurut politikus Tunisia, Mahdin bin Abdul Jawad, banyak pihak memuji keputusan berani kapten Munim. "Ini menjadi bukti soal status Palestina di mata rakyat Tunisia tapi pada kenyataan dia bakal ditekan dan kehilangan pekerjaannya," katanya.
UEA tahun lalu menjadi negara Arab pertama sepakat membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Langkahnya diikuti oleh Bahrain, Sudan, dan Maroko.
Secara keseluruhan, sudah tujuh negara berpenduduk mayoritas muslim menjalin relasi resmi dengan Israel setelah Turki pada 1949, Mesir (1979), dan Yordania (1994).
Flydubai menjadi maskapai pertama melayani penerbangan komersial Dubai-Tel Aviv. Emirates akan membuka jalur ini bulan depan.
Sedangkan Tunisia dan Aljazair menolak bermesraan dengan negara Zionis itu. Karena itu, kedua negara Arab di Afrika Utara ini tidak mengizinkan penerbangan rute Rabat (Maroko) dan Tel Aviv melintasi wilayah udara mereka, sehingga pesawat mesti memutar ke Eropa.