IQRA
Perempuan di Sarang ISIS (2)
Tertipu rayuan jihadis
Samra ingin pulang. Dia tidak kuat lagi melihat horor tengah berlangsung di Suriah.
29 Desember 2014 00:36Sabina (kiri) dan Samra. Keda remaja asal Austria ini nekat pergi ke Suriah. (ibtimes.co.uk)
Entah bagaimana mana caranya para jihadis di Suriah mampu memikat gadis-gadis belia untuk datang ke palagan itu. Pastinya, remaja-remaja putri belasan tahun rela meninggalkan sekolah dan masa depan mereka dengan alasan ingin membantu perjuangan atas nama Islam.
Termasuk dua gadis asal Austria. Samra Kesinovic, 16 tahun, dan temannya, Sabina Selimovic, 14 tahun, terbang ke Suriah April lalu. Setibanya di sana mereka menikah dengan pejuang asal Chechnya dan akhirnya hamil.
Keduanya asli Bosnia namun besar di Ibu Kota Wina, Austria. Ketika keluar dari negara itu, mereka cuma meninggalkan satu catatan buat orang tua masing-masing bertulisan, "Jangan cari kami. Kami akan melayani Allah dan kami akan mati untuk Dia."
Sejak kepergian Samra dan Sabina, foto-foto keduanya tersebar di Internet. Dengan berpakaian muslimah ditambah cadar keduanya tengah memegang senapan serbu Kalashnikov.
Tapi polisi Austria mengklaim akun-akun media sosial milik mereka sudah dibobol oleh ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah). "Jelas sekali siapa pun mengoperasi laman mereka bukan dua gadis itu. Mereka telah dipakai sebagai bahan propaganda," kata seorang ahli keamanan kepada the Austrian Times.
Samra dan Sabina diyakini kini berada di Raqqah, utara Suriah. Menurut laporan surat kabar terbitan Wina Osterreich, Samra ingin pulang. Dia tidak kuat lagi melihat horor tengah berlangsung di Suriah. "Saya menyesal telah membuat kesalahan," ujarnya. Namun Sabina belum siap buat kembali.
Tentunya tidak mudah bagi Samra dan Sabina balik ke Austria. ISIS memang menjerat gadis dan perempuan-perempuan muda untuk diperistri, dijadikan pengasuh anak, atau menjaga rumah-rumah para anggotanya.
"Sekali mereka ke Suriah, hampir tidak mungkin untuk pulang," tutur Karl-Heinz Grundboek, juru bicara Kementerian Luar Negeri Austria.