IQRA
UEA Beli Pesawat Intel Israel (3)
Kochavi serba rahasia
Dia juga mendapatkan proyek pembangunan infrastruktur dan jaringan untuk menciptakan Abu Dhabi sebagai kota pintar.
22 September 2019 15:27Dua jet Gulfstream 5 merupaan bagian dari skuadron pesawat mata-mata milik Angkatan Udara Israel. (IDF)
Faisal Assegaf
Matanya Kochavi, 57 tahun, asli dari Haifa dan menjadi karena bisnis real statenya di Amerika Serikat pada 1990-an. Meski begitu, dia dikenal aktif di industri pertahanan global, Internet, dan multimedia. Kepentingan bisnisnya berkelindan antara publik, inovatif, dan misterius. Para pegawainya bilang di masa lalu mereka harus meneken perjanjian untuk menjaga kerahasiaan bisnis Kochavi.
Kochavi mulai membangun beberapa perusahaan teknologi pelindung setelah serangan 11 September 2001 terjadi di New York dan Washington DC. Salah satu perusahaan rintisannya adalah 4D Security Solutions, berkantor di South Plainfield, New Jersey. Perusahaan ini mendapat proyek memasang sistem pengawasan pagar keamanan di semua bandar udara di New York.
Perusahaan-perusahaan milik Kochavi terdaftar di banyak negara, termasuk Israel, Swiss, Inggris, Jerman, dan Siprus.
Memodifikasi jet pribadi menjadi pesawat mata-mata bukan proyek pertama Kochavi untuk Uni Emirat Arab (UEA). Dia juga mendapatkan proyek pembangunan infrastruktur dan jaringan untuk menciptakan Abu Dhabi sebagai kota pintar.
Ribuan kamera, sensor, alat pembaca pelat nomor kendaraan bermotor dipasang di hampir seri kilometer jalan di perbatasan UEA dengan negara tetangga dan di seantero Abu Dhabi. Platform intelijen buatan AGT, dengan nama kode Kebijaksanaan, menganalisa gambar dan informasi dari kamera, sensor, dan alat pembaca pelat nomor kendaraan telah dipasang.
Tapi Kochavi tidak pernah memberitahu dia dan sebagian besar perusahaan serta pegawainya berasal dari Israel.
Bisnisnya beragam dan tidak hanya di industri pertahan saja. Pada Hari Peringatan Holocaust tahun ini, dia membikin sebuah video berjudul Cerita Eva, tentang isi buku catatan harian seorang gadis Yahudi bernama Eva di Hungaria saat pembantaian kaum Yahudi oleh pasukan Nazi Jerman selama Perang Dunia Kedua.
Kochavi juga mengembangkan aplikasi bernama HEED, bisa mengumpulkan informasi mengenai penonton dan memetakan reaksi mereka saat menyaksikan tayangan langsung di Internet. Dia juga memiliki situs berita Vocativ, mengumpukan informasi dari Internet dan melacak penyebaran berita-berita bohong.
Pada kasus penjualan pesawat mata-mata ke UEA, perusahaan-perusahaan Kochavi kadang memakai produk orang lain dan bukan membikin produk atau teknologi sendiri. Dia kerap membuat beberapa perusahaan untuk tutup setelah mengerjakan sebuah proyek besar. Sebagai contoh, pada 2006 dia membuat Logic, perusahaan keamanan teknologi informasi berpusat di Israel.
Setelah mengerjakan sejumlah proyek untuk sebuah negara Arab Teluk, perusahaan berpegawi ratusan orang ini tutup di umurnya kesembilan tahun. HEED juga ditutup padahal baru berusia empat tahun.
Kochavi, kini tinggal di Caesarea (Israel), memang jarang disebut dalam peristiwa sosial atau politik. Menurut beberapa catatan di Amerika Serikat, pada 2008 dia pernah menhyumbangkan dana beberapa ribu dolar kepada Hillary Clinton.