kabar
Keluarga Jihadi John kembali ke Kuwait
Dia terpaksa pindah karena dituduh berkhianat saat Irak menginvasi dan menduduki Kuwait selama tujuh bulan pada 1990-1991.
02 Maret 2015 11:00Muhammad Imwazi alias Jihadi John (dilingkari) semasa bersekolah. (www.knsnews.co.uk)
Setelah meninggalkan rumah mereka di kawasan Maida Vale, Ibu Kota London, Inggris, keluarga Muhammad Imwazi alias Jihadi John rupanya kembali ke Kuwait. Aparat keamanan Kuwait dikabarkan terus mengawasi mereka.
Keluarga Imwazi menjadi buruan media setelah surat kabar the Washington Post pekan lalu membongkar identitas sebenarnya putra mereka itu. Imwazi adalah Jihadi John, algojo ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) mendunia setelah menyembelih lima sandera warga negara Amerika Serikat dan Inggris.
Stasiun televisi Inggris, Channel 4, Sabtu malam lalu berhasil menghubungi Jasim Imwazi, ayah dari Jihadi John, kini bermukim di Kuwait. "Ya, saya ayahnya Muhammad (Imwazi)," kata Jasim saat dikontak melalui telepon selulernya. "Saya minta maaf, saya tidak ingin berbicara kepada media."
Jasim Imwazi membawa keluarganya pindah dari Kuwait ke Inggris pada 1993 saat Muhammad Imwazi berusia enam tahun. Dia terpaksa pindah karena dituduh berkhianat saat Irak menginvasi dan menduduki Kuwait selama tujuh bulan pada 1990-1991, seperti dilaporkan surat kabar terbitan Kuwait, Al-Qabas.
Dia dituding membantu pasukan Irak. Alasan ini pula membikin Jasim sekeluarga tidak bisa memperoleh kewarganegaraan Kuwait. Jasim, 51 tahun, menurut seorang teman keluarga itu, adalah bekas polisi di Kuwait. Dia merupakan anggota dari Bidoun, kelompok tanpa kewarganegaraan ditolak di negara-negara Arab Teluk Persia. Dia sebenarnya berasal dari selatan Irak.