kabar
Iran boikot umrah
Namun larangan ini tidak berlaku buat berhaji.
14 April 2015 01:39Proyek perluasan Masjid Al-Haram di Kota Makkah, Arab Saudi. (www.constructionweekonline.com)
Presiden Iran Hasan Rouhani telah memerintahkan Kementerian Kebudayaan dan Panduan Islam menghentikan perjalanan umrah ke Arab Saudi. Namun boikot tidak berlaku buat berhaji pada September tahun ini.
Keputusan itu diambil setelah muncul kabar dua jamaah umrah asal Iran dilecehkan di Jeddah dua pekan lalu. Dua polisi Saudi diduga melecehkan dua warga Iran di Bandar Udara Internasional Raja Abdul Aziz, Jedddah. Insiden ini memicu protes minggu lalu di depan Kedutaan Besar Arab Saudi di Ibu Kota Teheran.
Menteri Kebudayaan dan Panduan Islam Iran Ali Jannati mengungkapkan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Saudi melalui saluran diplomatik. Riyadh berjanji menindak dua pelaku pelecehan seksual itu. "Mereka sudah bilang kepada kami bakal menghukum dua tersangka tapi sampai sekarang belum dilaksanakan," katanya, seperti dikutip kantor berita semiresmi Iran Isna.
Pekan lalu juga muncul insiden. Saudi menghadang pesawat Iran mengangkut 260 jamaah umrah memasuki wilayah udara mereka. Riyadh beralasan pesawat ini belum melapor, namun tidak diketahui kelanjutan dari kasus itu.
Boikot Iran terhadap umrah ini berlangsung di tengah hubungan dua negara tengah memanas terkait perang di Yaman. Pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei menuding Saudi sedang melakoni genosida di negara itu. Riyadh balik menuding Teheran menyokong pemberontak Syiah Al-Hutiyun menggulingkan pemerintahan sah dipimpin Presiden Abdurabbu Mansyur Hadi sudah lari ke Saudi.
Saudi sejak bulan lalu memimpin pasukan koalisi Arab buat menggempur milisi Al-Hutiyun di Yaman lewat operasi militer bersandi Badai Ketegasan.
Iran mendesak Saudi mengentikan serangan, tapi seruan itu ditolak. "Kami datang ke Yaman untuk menolong pemerintahan sah dan Iran tidak berwenang di Yaman," ujar Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Saud al-Faisal dalam jumpa pers bareng Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius pekan lalu di Ibu Kota Riyadh.