kabar
Saudi bantah larang perempuan salat tarawih di masjid
Akan ada banyak polisi ditugaskan mengamankan masjid.
06 Juni 2015 14:31Pelaksanaan salat tarawih pada malam ketujuh Ramadan 2013 di Masjid Al-Haram, Kota Makkah, Arab Saudi. (bismillah.com)
Kementerian Urusan Islam dan Wakaf Arab Saudi telah membantah rumor beredar menyebut kaum hawa dilarang salat tarawih di masjid-masjid di Provinsi Timur.
Selentingan itu muncul setelah pengebom bunuh diri melaksanakan aksinya di luar Masjid Imam Husain di Al-Anud, Kota Dammam, Provinsi Timur, menyamar sebagai perempuan dengan berabaya dan bercadar hitam. Insiden akhir bulan lalu itu menewaskan empat orang. Sepekan sebelumnya, bom bunuh diri menghantan Masjid Imam Ali di Desa Al-Qadih, juga Provinsi Timur, membunuh 21 orang.
ISIS menyatakan bertanggung jawab atas dua serangan bunuh diri menyasar masjid kaum Syiah itu. Kementerian Dalam Negeri Saudi telah mengumumkan 16 tersangka terlibat dalam dua serangan bunuh diri ini masih buron.
Seorang pejabat Kementerian Urusan Islam menolak ditulis namanya bilang isu itu disebar untuk menciptakan perpecahan. "Tidak benar isu beredar menyatakan perempuan dilarang salat tarawih selama Ramadan di Provinsi Timur atau daerah mana saja," katanya.
Dia menjelaskan pengamanan bakal diperketat di masjid-masjid menggelar salat tarawih dan Jumat. Saat ini ada 150 masjid melangsungkan salat Jumat di kota Dammam, Dhahran, Al-Khobar, Qatif, dan wilayah lainnya.
Seorang sumber di Kementerian Dalam Negeri Saudi mengungkapkan akan ada banyak polisi ditugaskan mengamankan masjid, terutama sehabis salat subuh saban Jumat.
Sehabis dua bom bunuh diri itu, pengamanan di lebih dari 94.300 masjid di seantero negeri Kabah itu diperketat.