kabar
Hapus Islam dari kartu identitas, lelaki Turki diancam dibunuh
E.F. menyatakan diri ateis dan keluarganya penganut Syiah.
24 Juni 2015 08:34Surat ancaman diterima E.F. sejak 21 Mei 2015 setelah dia menghapus Islam dalam kolom agama di kartu identitasnya. (Hurriyet Daily News)
Seorang lelaki dari Provinsi Adiyaman, selatan Turki, terus mendapat ancaman pembunuhan setelah dia menghapus Islam dari kolom agama di kartu identitasnya, seperti dilansir surat kabar Hurriyet Daily News.
Pria berinisial E.F. ini pertama kali diancam dibunuh melalui surat dia terima 21 Mei lalu. Itu memaksa dia pindah ke Provinsi Gaziantep. Di sana dia tinggal bersama pamannya.
Ketika E.F. kembali ke Adiyaman 13 Juni lalu buat menghadiri pemakaman kakeknya, dia kembali menerima ancaman. Surat-surat ancaman itu pun dia terima meski dia sudah menetap di Gaziantep.
Karena ancaman tidak berhenti, E.F. memutuskan balik ke kampung halamannya di Adiyaman. Dia mendesak polisi segera mencari tahu siapa pengancamnya. "Saya tidak dapat lagi keluar rumah atau berkumpul bareng teman-teman," katanya. "Saya ateis dan keluarga saya anggota Alawi (sekte Syiah). Saya meyakini inilah membikin saya diancam dibunuh."
Ketua Asosiasi Hak Asasi Manusia Turki (IHD) Usman Suzen menilai pengancam E.F. adalah orang dekat atau yang mengenal dirinya. "Kami percaya terus berlangsungnya ancaman ini bisa merusak kesehatan mental E.F.," ujarnya.
Hingga 2006 rakyat Turki mesti mengisi kolom agama dalam kartu identitas mereka. Namun setelah itu mereka dibolehkan mengosongkan kolom agama.