kabar
Presenter televisi Saudi wajib berabaya hitam
Stasiun televisi pemerintah Al Ikhbariya pertama kali menjalankan aturan itu.
02 Januari 2015 09:24Budur Ahmad, presenter stasiun televisi Al Ikhbariya berjilbab dan berabaya hitam saat siaran. (al ikhbariya)
Presenter televisi perempuan di Arab Saudi mulai sekarang diwajibkan berabaya dan berjilbab serba hitam saat siaran.
Budur Ahmad, presenter stasiun televisi pemerintah Al Ikhbariya hari ini tampil mengenakan jilbab dan abaya hitam dengan sebuah garis biru. Warna strip diperkirakan bakal berbeda untuk tiap stasiun televisi.
Budur kemudian menulis dalam akun Twitternya, "Laporan menyebut kita mesti berabaya itu benar. "Yang pertama kali menjalankan perintah itu adalah Al Ikhbariya, tapi stasiun televisiakan segera mengikuti."
Kebijakan itu amat mengejutkan lantaran awal pekan ini Dewan Syura telah menolak gagasan agar semua presenter televisi perempuan berjilbab dan berabaya.
Nura al-Adwan, anggota Dewan Syura, adalah orang mengusulkan kewajiban mengenakan abaya bagi presenter televisi, termasuk televisi swasta didanai pemerintah Saudi. Siapa melanggar aturan itu bisa dikenai denda hingga 10 juta riyal atau setara Rp 33,3 miliar.
Usulan Nura itu dikecam para presenter perempuan. Mereka bilang ide itu tidak benar dan merupakan tindakan campur tangan atas kehidupan mereka.
Namun Dewan Syura menolak proposal itu karena tidak ada definisi jelas soal pakaian nasional. "Anda tidak bisa memaksa perempuan mengenakan pakaian nasional tidak jelas pengertiannya lewat teks," ujar anggota Dewan Syura Saud asy-Syimmari kepada surat kabar Al Watan.
Agustus tahun lalu, presenter perempuan Al Ikhbariya memicu polemik setelah siaran tanpa berjilbab dari studio di Ibu Kota London, Inggris. Akun Twitter @HoNABIL menyebut Al Ikhbariya sebagai Zionis musuh agama.