kabar
Ayah maafkan pembunuh anak di hari eksekusi
Fahad mestinya dipancung Rabu lalu.
14 Agustus 2015 08:02Pelaksanaan hukuman pancung di Arab Saudi. (ilustrasi/presstv.ir)
Memberi maaf jauh lebih sulit ketimbang meminta maaf. Apalagi terhadap orang telah mengakibatkan orang kita cintai pindah alam.
Karena itulah, maaf diberikan Baddah bin Rasyid as-Sahli kepada pembunuh anaknya bikin heboh. Apalagi fenomena berlaku di Arab Saudi korban keluarga pembunuhan suka sembarangan menuntut diyah atau fulus pengganti darah. Bisa sampai 50 juta riyal.
Kejadian langka ini berlangsung di Kota Hafr al-Batin di Provinsi Timur. Sahli memaafkan Fahad bin Masyan al-Barazi, orang membunuh putranya. Mufrih terbunuh akibat ditusuk Fahad dalam sebuah perkelahian. Akibat perbuatannya, Fahad dijatuhi hukuman mati.
Keluarga pelaku sudah mencoba meminta maaf kepada Sahli. Bahkan orang tua Fahad bersedia membayar diyah jutaan riyal. Namun Sahli menolak semua upaya damai. Dia berkukuh Fahad mesti dipenggal sebagai balasan atas kematian putranya.
Hingga akhirnya Rabu lalu, hari dimana Fahad bakal dieksekusi, Sahli mengubah pendirian. Dia memaafkan Fahad setelah sekelompok jamaah masjid dekat rumahnya datang sehabis salat subuh. Hal ini membuat Fahad bebas dari hukuman mati.
Gubernur Provinsi Timur Pangeran Saud bin Nayif dan warga kota memuji kebesaran hati Sahli. Dipimpin Wali Kota Abdul Muhsin al-Utaisyan, penduduk Hafr al-Batin dalam jumlah besar mendatangi kediaman Sahli.
Seperti dalam ajaran Islam, memberi maaf merupakan perbuatan sungguh mulia.