kabar
Bersukacita atas kematian Raja Abdullah
Paea penyokong Al-Qaidah dan ISIS merayakan wafatnya penguasa Arab Saudi itu di media sosial.
24 Januari 2015 01:50Mendiang Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul Aziz. Dia wafat pada Jumat, 23 Januari 2015. (muftah.org)
Kaum ekstremis Islam dan para penyokong mereka kemarin merayakan kematian Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul Aziz di media sosial. Banyak dari mereka menganggap penguasa ketujuh negara itu sebagai pelayan Amerika Serikat. Orang-orang radikal ini menuding Abdullah bersekongkol dengan negara-negara Barat buat membunuh orang Islam.
Abdullah, mengembuskan napas terakhir kemarin dini hari, mulai memerangi militan Al-Qaidah sekitar satu dasawarsa lalu saat mereka mulai melancarkan serangan teror di Saudi. Dengan dukungan Amerika, negara Dua Kota Suci ini menumpas kelompok-kelompok radikal, memenjarakan, dan menghukum mati mereka.
Banyak kalangan Islam garis keras menilai keluarga Kerajaan Saudi korup. ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) merupakan pecahan dari Al-Qaidah terang-terangan ingin menghancurkan Kabah. Saudi juga ikut membantu pasukan koalisi dikomandoi Amerika menggempur militan ISIS di Irak dan Suriah.
Seorang lelaki mengaku pendukung ISIS dan bernama Abu Azzam an-Najdi mengkritik mendiang Raja Abdullah di Twitter. "Dia mengirim jet-jet tempur untuk membunuh kaum muslim (di Suriah). Dia telah memenjarakan lelaki dan perempuan muslim," tulisnya. "Di mana ada perang melawan jihadis, dia orang pertama ikut mendukung."
Beberapa loyalis Al-Qaidah dan ISIS juga menggunakan tanda pagar dalam bahasa Arab berarti "Kematian Seorang Diktator".
Seorang pendukung jihadis mengaku bernama Umar menulis dalam bahasa Inggris. "Anjing tengah menguasai (dua kota suci) akhirnya mampus, bukan Bush atau Obama menyelamatkan Anda dari Alah."
Pengguna media sosial lain mengunggah sebuah foto ilustrasi Raja Abdullah berpakaian oranye. Di belakang dia berdiri seorang pria bertopeng membawa sebilah pisau untuk memenggal kepalanya. "Kami tidak ingin dia meninggal. Kami ingin membantai dia dengan cara seperti ini," tuturnya merujuk pada hukuman pancung bagi penjahat berlaku di Saudi.