kabar
Kampanye desak perempuan Saudi tidak bermain Twitter meluas
Sepanjang akhir pekan lalu muncul lebih dari 350 ribu kicauan di Twitter bertanda pagar "Kami tidak mau gadis-gadis di Twitter".
29 Januari 2015 06:33Berita di Twitter. (twitter.com/ilustrasi)
Perempuan kembali menjadi korban diskriminasi di Arab Saudi. Sepanjang akhir pekan lalu muncul lebih dari 350 ribu kicauan di Twitter bertanda pagar "Kami tidak mau gadis-gadis di Twitter".
Asal dan siapa pembuat tanda pagar itu tidak jelas. Namun kampanye diskriminatif itu menyebar cepat dalam beberapa hari saja, seperti dilansir BBC.
Saudi menerapkan syariat Islam ketat memang mengharamkan lelaki dan perempuan bukan muhrim berbaur. Bahkan kaum hawa di negara Dua Kota Suci ini dilarang mengemudi mobil. Mereka juga mesti mendapat izin dari muhrim mereka untuk bepergian, bekerja di luar rumah, atau kuliah.
Seorang perempuan pengguna Twitter mempersoalkan tujuan dari kampanye itu. "Kenapa? Apa yang telah kami lakukan?" tulisnya sambil menambahkan emoji menangis.
Yang lain mengunggah foto pemilik akun @Aked_F. Dia menuding akun itulah penyebar tanda pagar "Kami tidak mau gadis-gadis di Twitter" itu.
Beberapa perempuan lain menyerang balik dengan tanda pagar serupa: "Kami tidak ingin lelaki di Twitter". Namun kampanye balasan ini gagal menarik sokongan.