kabar
Serdadu Israel dipukul karena omong Arab
Dalam dua pekan kejadian serupa telah menimpa dua orang Druze.
08 Februari 2015 06:36Razzi Houseysa, prajurit Druze, dipukuli setelah ketahuan omong Arab di sebuah klub malam di utara Israel. (times of israel/courtesy)
Seorang serdadu Israel dari komunitas Druze Kamis malam lalu dipukuli di sebuah klub malam karena terdengar berbicara dalam bahasa Arab.
Druze adalah sempalan dari sekte Syiah Ismailiyah. Komunitas ini memiliki ikatan sosial kuat dan banyak ditemukan di Suriah, Libanon, dan Israel.
Kejadian nahas itu menimpa Razzi Houseysa, 19 tahun, prajurit Brigade Golani dari Desa Daliyat al-Karmil berpenduduk mayoritas Druze. Razzi bareng seorang rekannya keluar malam Jumat lalu ke kibbutz Yagur di sebelah tenggara Kota Haifa.
"Razzi lagi cuti. Dia keluar bersama seorang temannya, juga tentara, saat keduanya menyadari sedang diperhatikan oleh sekelompok pemuda di klub malam itu," kata Amir Houseysa, sepupu dari Razzi, kepada the Times of Israel.
Dia menjelaskan rombongan pemuda Yahudi itu mengajak berkelahi sehabis pecah pertengkaran. "Razzi dan temannya memutuskan pergi. Mereka tidak mabok dan tak mau cari perkara," ujar Amir. "Ketika keduanya menuju mobil, kelompok pemuda itu mengikuti lalu wajah Razzi dihantam menggunakan sebuah batu besar."
Razzi kemudian dibawa ke Rambam Medical Center di Haifa. Mata kanannya dioperasi. Hantaman batu itu menyebabkan sejumlah cedera di kepala. Sedangkan temannya tidak luka.
Stasiun televisi Channel 10 melaporkan keluarga Razzi kemarin melaporkan kasus ini ke polisi.
Kepala Dewan Desa Daliyat al-Karmil Rafik Halabi mendesak polisi segera mengusut peristiwa itu dan membawa pelakunya ke muka hukum. "Ini kejadian kedua dalam dua pekan di mana tentara Druza diserang karena omong Arab," tuturnya.
Tommy Hasson, 21 tahun, bulan lalu diserang sekelompok orang Yahudi di dekat terminal bus pusat di Kota Yerusalem setelah ketahuan berbicara dalam bahasa Arab. Mahasiswa ini segera dilarikan ke Rumah Sakit Hadassah Ein Kerem, Yerusalem, dan mendapat perawatan darurat atas luka-lukanya. Hasson pernah menjadi anggota Batalion Herev Druze dan sempat ditugaskan di kediaman resmi presiden Israel.