kabar
Dua mahasiswi Indonesia ditahan di Turki telah dibebaskan
Sedangkan Handika Lintang Saputra, ditahan di Gaziantep sejak 3 Juni lalu, belum dilepaskan.
26 Agustus 2016 01:05Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat memberikan sambutan dalam acara penandatanganan nota kesepahaman soal pembentukan Koalisi Antiperdagangan Orang di kantornya, 23 Agustus 2016. (Faisal Assegaf/Albalad.co)
Faisal Assegaf
Dua mahasiswi Indonesia ditahan di Kota Bursa, Turki, sejak 11 Agustus lalu akhirnya dibebaskan.
"Mereka telah dibebaskan dan telah tiba di Wisma KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Ankara semalam," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi hari ini. Keduanya dalam keadaan baik.
Kedua mahasiswi tersebut adalah Dwi Puspita Ari Wijayanti, 21 tahun, asal Demak, Jawa Tengah, dan satu temannya berinisial YU dari Aceh. Mereka adalah mahasiswi Universitas Uludag, penerima beasiswa dari Yayasan Hizmet milik Fethullah Gulen.
Bursa merupakan kota berpenduduk terbanyak keempat di Turki dan salah satu kota paling modern di negara itu. Bursa berlokasi di kaki Gunung Uludag, setinggi 2.500 meter, terkenal dengan masjid dan bangunan peninggalan Kesultanan Usmaniyah. Kota dikenal banyak taman dan pohonnya ini pernah menjadi ibu kota Kesultanan Usmaniyah.
Sedangkan Handika Lintang Saputra, ditahan di Kota Gaziantep sejak 3 Juni lalu, hingga kini masih belum dibebaskan. Dia juga diduga terlibat gerakan Gulen.
Sejak kudeta gagal 15 Juli lalu, rezim Presiden Recep Tayyip Erdogan gencar melakukan pembersihan massal di semua institusi negara dari pengaruh Gulen. Lebih dari 35 ribu orang telah ditahan dan 70 ribu pegawai negeri, kebanyakan guru, diberhentikan.