kabar
Protes pembantaian di Yaman, Aliansi Antiperang geruduk Kedutaan Saudi
Menurut PBB, sejak perang meletup lebih dari setahun di Yaman, sedikitnya sepuluh ribu orang tewas.
11 Oktober 2016 14:16Aliansi Antiperang berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta, 11 Oktober 2016. Mereka memprotes pembantaian akibat perang di Yaman telah berlangsung sejak Maret tahun lalu. (Faisal Assegaf/Albalad.co)
Faisal Assegaf
Sejumlah orang dari kelompok Aliansi Antiperang hari ini berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta. Mereka memprotes pembantaian di Yaman sejak perang meletup Maret tahun lalu.
Demonstrasi ini berlangsung tiga hari setelah serangan pasukan koalisi Arab dipimpin Arab Saudi menghantam para pelayat di Ibu Kota Sanaa Sabtu pekan lalu. Jamie McGoldrick, koordinator bantuan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Yaman, menyebutkan korban tewas sejauh ini lebih dari 140 orang dan 525 lainnya luka.
Unjuk rasa ini dimulai dengan pembacaan surah Yasin dan tahlil bagi para korban tewas di Yaman. Para pengunjuk rasa kemudian menaburkan bunga di atas aspal seolah berziarah ke kuburan rakyat Yaman terbunuh dalam perang itu.
Demonstran juga membawa foto-foto korban perang di Yaman. Mereka juga menyerahkan sebuah karangan bunga bertulisan Hentikan Genosida di Yaman.
Namun bisik-bisik petugas keamanan Kedutaan Saudi, karangan bunga itu tidak akan dibawa masuk tapi bakal dibuang entah di mana.
Dalam siaran pers dibagikan kepada wartawan di lokasi unjuk rasa, Aliansi Antiperang menyatakan menentang penyerangan Arab Saudi ke Yaman. "Bukan saja melanggar kedaulatan negara itu, juga bentuk lain dari penjajahan."
Aliansi Antiperang menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menghentikan permusuhan dan pertumpahan darah, apalagi atas nama agama.
Perang Yaman dipicu oleh serangan milisi Syiah Al-Hutiyun dalam upaya mendongkel Presiden Abdu Rabbu Mansyur Hadi, kemudian lari ke Riyadh meminta bantuan Saudi. Perang ini juga menjadi intervensi militer pertama negara Kabah itu.
Menurut PBB, sejak perang meletup lebih dari setahun di Yaman, sedikitnya sepuluh ribu orang tewas.
Seperti di Suriah, Perang Yaman ini juga menjadi palagan bagi Saudi dan Iran untuk berebut pengaruh di Timur Tengah.