kabar
Arab bersedia berdamai bila Israel mundur dari wilayah dicaplok setelah Perang 1967
Mereka akan menyokong perundingan Palestina-Israel bila ada jaminan negara Palestina bisa tercipta.
30 Maret 2017 04:47Raja Yordania Abdullah semobil dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz saat memeriksa pasukan di Ibu Kota Amman, Yordania. (Al-Arabiya)
Faisal Assegaf
Sebanyak 21 pemimpin negara Arab kemarin menyatakan bersedia berdamai dengan Israel kalau negara Zionis ini mundur dari semua wilayah mereka kuasai setelah menang Perang Enam Hari 1967. Sikap ini dituangkan dalam Deklarasi Amman dihasilkan pada konferensi tingkat tinggi Liga Arab berlangsung di Ibu Kota Amman, Yordania.
Dengan syarat itu artinya Israel harus mundur dari Tepi Barat dan Yerusalem Timur, calon ibu kota negara Palestina. Negara Bintang Daud tersebut sudah lebih dulu menarik diri dari Jalur Gaza pada 2005.
Deklarasi Amman ini sekaligus memperkuat inisiatif disampaikan Arab Saudi dalam konferensi tingkat tinggi Liga Arab pada 2002 di Ibu Kota Beirut, Libanon.
Liga Arab juga mendesak semua negara untuk tidak memindahkan kedutaan besar mereka ke Yerusalem, seperti digagas Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Deklarasi Amman menyebutkan, "Perdamaian adalah sebuah pilihan strategis bagi dunia Arab berdasarkan solusi dua negara."
Liga Arab juga menyerukan penyelesaian konflik Suriah secara damai dengan memperhatikan aspirasi rakyat dan kedaulatan negara Syam itu. Mereka menuntut semua kelompok teroris beroperasi di Suriah diberangus.
Dunia Arab menyatakan dukungan terhadap pemerintahan sah di Yaman. Deklarasi Amman juga berisi sokongan para pemimpin Arab terhadap kestabilan dan persatuan Irak.