kabar

Pilih jadi warga Indonesia, Salma pelopor di kalangan anak berpaspor ganda

Berdasarkan catatan KJRI Jeddah per 5 November 2017, terdapat 1.267 orang anak berkewarganegaraan ganda terbatas di Arab Saudi bagian barat menjadi wilayah akreditasi KJRI.

14 November 2017 05:20

Setelah sebelas tahun berkewarganegaraan ganda, Salma Ali Salim Mansur menjadi anak berpaspor ganda pertama di Timur Tengah menjadi warga negara Indonesia.

Konsul Jenderal Republik Indonesia di Kota Jeddah, Arab Saudi, Mohamad Hery Saripudin secara simbolik menyerahkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) nomor M.HH-23.AH.10.01 tahun 2017 menetapkan status Salma sebagai warga Indonesia dalam kegiatan sosialisasi Kartu Masyarakat Indonesia Luar Negeri di kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah Ahad lalu, seperti dilansir dalam siaran pers diterima Albalad.co kemarin.

Salma tadinya anak berkewarganegaraan ganda dari ayah bernama Ali Salim Mansur, orang Yaman dan ibu bernama Suhanah Ahmad. Berdasarkan Pasal 6 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, anak berkewarganegaraan ganda terbatas wajib memilih salah satu kewarganegaraan sejak usianya 18 tahun dan diberikan waktu paling lama tiga tahun untuk membikin keputusan.

Salma menyampaikan memilih menjadi warga Indonesia melalui KJRI Jeddah awal tahun ini, saat usianya genap 20 tahun. Kementerian Hukum dan HAM menyelesaikan proses penerimaan Salman menjadi warga Indonesia dalam empat bulan. Berdasarkan catatan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Salma merupakan anak berkewarganegaraan ganda pertama memilih menjadi warga Indonesia.

Salma didampingi Suhana Ahmad selaku ibu dan Haifa, adiknya, mengaku sangat berterima kasih dengan pemerintah Indonesia, karena sejatinya kewarganegaraannya saat dilahirkan pada 31 Mei 1997 adalah Yaman. Namun sejak disahkannya UU nomor 12 tahun 2006, ibunya mendaftarkan dirinya untuk menjadi warga Indonesia hingga Salma memperoleh kewarganegaraan ganda terbatas. Salma menentukan pilihan ini karena kecintaan pada semua hal tentang Indonesia, negara asal ibunya.

Bahkan adiknya, Haifa, juga berkewarganegaraan ganda terbatas, sudah bersiap memilih menjadi warga Indonesia kelak pada usia 18 tahun. Ayahnya, Ali Salim Mansur berencana menghabiskan sisa hidupnya di Jember, Jawa Timur, dan mulai mempersiapkan diri untuk memulai proses menjadi warga Indonesia.

"Kami terharu dan bangga atas kesadaran dan inisiatif Salma sebagai anak berkewarganegaraan ganda Indonesia dan Yaman secara aktif memenuhi perintah undang-undang untuk memilih salah satu kewarganegaraan dan menentukan Indonesia sebagai pilihannya," kata Konsul Jenderal Hery Saripudin dalam sambutannya.

Hery berharap keputusan Salma menjadi contoh dan inspirasi bagi anak berkewarganegaraan ganda lainnya, khususnya yang berada di wilayah akreditasi KJRI Jeddah. Dia menambahkan berdasarkan catatan KJRI Jeddah per 5 November 2017, terdapat 1.267 orang anak berkewarganegaraan ganda terbatas di Arab Saudi bagian barat menjadi wilayah akreditasi KJRI.

Selain memegang kewarganegaraan Indonesia, anak-anak tersebut memiliki kewarganegaraan dari dua puluh tiga negara asal ayah mereka, seperti Arab Saudi, India, Pakistan, Tunisia, Turki, Australia, Portugal, dan Swiss. Dari jumlah ini, terdapat 40 anak berkewarganegaraan ganda telah memasuki usia 18 tahun.

Bagi anak tidak menentukan pilihannya setelah berakhirnya masa tiga tahun sejak berusia 18 tahun, terancam kehilangan status warga Indonesianya dan menjadi warga negara asing. Untuk menghindari hal ini, KJRI Jeddah melalui Tim Pelayanan dan Perlindungan memantau dan menyebarluaskan informasi kewajiban memilih bagi anak berkewarganegaraan ganda.

Selain itu, KJRI Jeddah secara proaktif menjemput bola menghubungi anak-anak berkewarganegaraan ganda dan keluarga.

Kepolisian Riyadh menangkap satu lelaki Bangladesh dan dua perempuan Indonesia karena mengedarkan narkotik. (Twitter/@SaudiNews50)

Polisi Riyadh tangkap dua perempuan Indonesia karena edarkan narkotik

Meugah menegaskan KBRI Riyadh siap mendampingi warga Indonesia terbelit masalah hukum di negara Kabah itu jika dibutuhkan. 

Konsul Jenderal Indonesia di Kota Jeddah, Arab Saudi, Eko Hartono, sedang berbicara dengan pekerja migran Indonesia berinisial PUB. (KJRI Jeddah buat Albalad.co)

KJRI Jeddah selamatkan gaji pekerja Indonesia sebesar Rp 534,5 juta

PUB tidak pernah menerima gaji selama 24 tahun bekerja sebagai asisten rumah tangga dan tidak pernah diizinkan pulang ke Indonesia.

KJRI Jeddah, Arab Saudi melepas pemulangan 21 perempuan Indonesia bermasalah karena bekerja di Arab Saudi memakai visa ziarah. (KJRI Jeddah buat Albalad.co)

KJRI Jeddah pulangkan 21 warga Indonesia berangkat bekerja ke Arab Saudi dengan visa ziarah

Karena tidak tahan terhadap kondisi kerja, mereka memilih kabur dari rumah majikan ke KJRI Jeddah.

Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kota Jeddah, Arab Saudi. (Facebook)

Mayat perempuan Indonesia dalam koper di Makkah meninggal karena sakit

Tiga bulan terakhir, korban menderita diabetes dan agak sesak napas sampai meninggal. Dua warga Indonesia pembuang mayat AS akan dideportasi.





comments powered by Disqus

Rubrik kabar Terbaru

Direktur badan intelijen militer Israel mundur

Haliva bilang dirinya bertanggung jawab atas kegagalan mencegah serangan Hamas ke wilayah selatan Israel pada 7 Oktober tahun lalu.

22 April 2024
Israel serang Iran
19 April 2024

TERSOHOR