kabar
Marah dengan keputusan Trump, anggota parlemen Iran bakar bendera Amerika
Presiden Iran Hasan Rouhani menekankan dengan langkah Amerika itu, negaranya bisa saja memulai kembali program nuklirnya kapanpun.
09 Mei 2018 17:13Sejumlah anggota parlemen Iran membakar bendera Amerika Serikat dalam pembukaan rapat, 9 Mei 2018. (Twitter)
Faisal Assegaf
Sejumlah anggota parlemen Iran pagi hari ini membakar bendera Amerika Serikat dan salinan kesempakatan nuklir, sebagai protes atas keputusan Presiden Amerika Donald Trump yang menyatakan keluar dari perjanjian itu. Seraya membakar, mereka juga berteriak, "Mampus Amerika!"
Insiden ini menggambarkan kemarahan rakyat Iran terhadap kebijakan Trump itu. Para pejabat Iran kini berharap empat negara anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Eropa tetap menjaga agar kesepakatan nuklir Iran itu terus berjalan.
Perjanjian itu ditandatangani oleh Iran dengan Amerika, Inggris, Prancis, Rusia, Cina, dan Jerman pada Juli 2015 di Ibu Kota Wina, Austria. Tindak lanjutnya, pada Januari 2016, sebagian besar sanksi ekonomi atas Iran dicabut.
Presiden Iran Hasan Rouhani menekankan dengan langkah Amerika itu, negaranya bisa saja memulai kembali program nuklirnya kapanpun. "Jadi kalau diperlukan, kami dapat memulai pengayaan uranium tanpa batasan," katanya.
Keluar dari kesepakatan nuklir Iran merupakan salah satu janji kampanye Trump dalam pemilihan presiden dua tahun lalu. Dia menyebut itu merupakan kesepakatan terburuk pernah dilakukan oleh Amerika.