kabar
Mantan perwira militer di zaman Saddam jadi pemimpin baru ISIS
Abdullah Qardasy dikenal sebagai Profesor sekaligus Perusak. Dia sangat setia kepada Baghdadi. Dia kejam, otoriter, namun populer dan sangat dihormati di kalangan anggota ISIS.
29 Oktober 2019 12:10Pemimpin baru ISIS Abdullah Qardasy. (New York Post)
Faisal Assegaf
Milisi ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) sudah memiliki pemimpin baru bernama Abdullah Qardasy. Dia sudah memimpin operasional harian kelompok bersenjata itu setelah Abu Bakar al-Baghdadi tewas Sabtu pekan lalu.
Baghdadi menunjuk Qardasy sebagai calon penggantinya Agustus lalu. Lelaki berjulukan Sang Perusak ini adalah warga Irak keturunan Turkmen dan mantan perwira militer di zaman Saddam Husain.
"Baghdadi adalah pemimpin kepala. Dia tidak berurusan dengan operasional harian," kata seorang pejabat intelijen regional kepada Newsweek. "Segala dia lakukan hanya bilang iya atau tidak, bukan perencanaan."
Baghdadi meninggal Sabtu pekan lalu setelah meledakkan diri bareng ketiga anaknya di dalam sebuah terowongan di rumah persembunyiannya di Desa Barisya, Provinsi Idlib, utara Suriah. Dia nekat bunuh diri karena sudah terpojok oleh pasukan elite Amerika Serikat, Delta Force. Militer Amerika menyatakan mayat Baghdadi telah dikubur di laut.
Dari sisi operasional, ISIS hanya akan mengalami perubahan kecil. Kelompok ekstremis ini sudah memiliki sistem suksesi untuk mencegah kekosongan pemimpin
Qardasy berasal dari Tal Afar, dekat Mosul. Dia tadinya ditunjuk oleh Baghdadi memimpin unit urusan muslim. Seperti Baghdadi, Qardasy mendekam di Kamp Bucca, penjara militer Amerika di Irak. Kaum ekstremis di Kamp Bucca inilah yang menjadi pimpinan inti ISIS.
Qardasy dikenal sebagai pembuat kebijakan brutal. Namanya kadang dieja Kardesh, seperti dilansir the Times of London.
Para peneliti di the S. Rajaratnam School of International Studies, Singapura, bilang Qardasy dikenal sebagai Profesor sekaligus Perusak. Dia sangat setia kepada Baghdadi. Dia kejam, otoriter, namun populer dan sangat dihormati di kalangan anggota ISIS. "Qardasy bertanggung jawab menghabisi orang-orang menentang gaya kepemimpinan Baghdadi."
Baghdadi sejatinya sudah pernah menunjuk Abu Ali al-Anbari sebagai kandidat penggantinya, tapi dia tewas pada Maret 2016. Baghdadi kemudian mengangkat Ayad al-Jumaili menjadi calon penggantinya, namun dia terbunuh pada April 2017.