kabar
Jumlah bom nuklir dimiliki Israel tahun ini naik jadi 90
Pada 2015, the Institute fr Science and International Security mengatakan negara Bintang Daud itu memiliki paling tidak 115 hulu ledak nuklir.
22 Juni 2020 17:19Mordechai Vanunu dan istrinya Kristin Joachimsen setelah menikah di Gereja Sang Penebus, Yerusalem, 19 Mei 2015. (facebook.com)
Faisal Assegaf
Dalam laporan terbarunya dirilis Senin pekan lalu, the Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) mengungkapkan Israel kemungkinan telah meningkatkan stok bom nuklirnya dari 80 tahun lalu menjadi 90 tahun ini.
Namun lembaga pemantau persenjataan global tersohor ini menyebutkan jumlah bom nuklir sebenarnya dipunyai Israel bisa saja lebih dari 90 karena negara Zionis itu tidak pernah mengumumkan secara resmi kepada masyarakat internasional. "Ada ketidakpastian mengenai jumlah dan kemampuan persenjataan nuklir Israel," kata SIPRI.
SIPRI menyebutkan Israel masih mempertahankan kebijakan tidak membenarkan atau membantah soal kepemilikan senjata nuklir. SIPRI mengakui lokasi penyimpanan bom atom Israel itu belum diketahui.
Sila baca: Israel punya 200 bom nuklir
Laporan terbaru SIPRI muncul di tengah makin getolnya Israel menuding Iran sedang mengembangkan senjata pemusnah massal itu.
Israel bareng India dan Pakistan tidak menandatangani NPT (Perjanjian Non-proliferasi Nuklir) pada 1968.
Menurut SIPRI, dokumen rahasia pemerintah Israel dan Amerika Serikat telah dipublikasikan mengisyaratkan Israel mulai memproduksi bom nuklir pada awal 1960-an dengan bantuan Amerika.
Sejumlah organisasi memperkirakan jumlah bom atom kepunyaan Israel lebih banyak dari versi laporan SIPRI. Pada 2015, the Institute fr Science and International Security mengatakan negara Bintang Daud itu memiliki paling tidak 115 hulu ledak nuklir.
Sembilan negara berkekuatan nuklir di dunia adalah Rusia memiliki 6.375 hulu ledak nuklir, Amerika (5.800), Cina (320), Prancis (290), Inggris (215), Pakistan (160), India (150), Israel (90), dan Korea Utara (30-40).