kabar
Parlemen Eropa kecam beragam pelanggaran hak asasi manusia dilakukan Arab Saudi
Resolusi itu juga mendesak Dewan Eropa menerapkan sanksi terhadap orang-orang bertanggung jawab atas pembunuhan Khashoggi.
10 Oktober 2020 03:07Putera Mahkota sekaligus Ketua Dewan Perekonomian dan Pembangunan Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman. (Twitter/@SaudiMonarchy)
Faisal Assegaf
Parlemen Eropa Kamis lalu mengesahkan sebuah resolusi mengecam beragam pelanggaran hak asasi manusia dilakukan oleh Arab Saudi.
Dalam resolusi ini disebutkan negara Kabah itu antara lain telah melanggar hak asasi manusia dalam kasus pencambukan narablog Raif Badawi, pemenjaraan dan pelaksanaan hukuman mati terhadap remaja Syiah, Ali Muhammad Baqir an-Nimr, pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi, kejahatan kemanusiaan di Yaman, perlaku tidak manusiawi terhadap imigran Ethiopia, kondidi kerja buruk bagi buruh asing, dan berbagai hukuman pancing telah dilaksanakan.
Resolusi Parlenen Eropa itu juga menyebut tentang kasus pemenjaraan aktivis perempuan Lujain al-Hazlul dan bahkan anggota keluarga kerajaan, seperti Pangeran Salman bin Abdul Aziz dan Puteri Basmah binti Saud.
Atas alasan itu, Parlemen Eropa sangat mendesak Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel untuk tidak menghadiri pertemuan tingkat tinggi G20, digelar bulan depan secara virtual di Ibu Kota Riyadh, Arab Saudi.
"Kami semua memahami pentingnya Arab Saudi sebagai mitra bagi Uni Eropa dan untuk kestabilan di Timur Tengah. Meski begitu, hal ini tidak boleh menjadi alasan untuk membiarkan pelanggaran hak asasi manusia (dilakoni Arab Saudi)," kata Parlemen Eropa dalam resolusinya.
Resolusi itu juga mendesak Dewan Eropa menerapkan sanksi terhadap orang-orang bertanggung jawab atas pembunuhan Khashoggi.
Seorang sumber di Parlemen Eropa bilang kepada Deutsche Welle, akan sangat memalukan melihat Ursula vo der leyen dan Charles Michel duduk bersebelahan dengan Putera Mahkota Arab saudi Pangeran Muhammad bin Salman. "Kalau ingin berhubungan dengan Uni Eropa dalam hal diplomatik, ekonomi, dan perdagangan, Anda harus menerima nilai-nilai dianut Eropa dan menghormati hak asasi manusia," katanya.