kabar
Serangan Iran bikin sebelas tentara Amerika gegar otak
Ketika serbuan peluru kendali Iran datang, sebagian tentara Amerika sudah diungsikan ke luar markas dan sisanya berlindung di dalam bunker.
17 Januari 2020 12:14Keadaan markas pasukan Amerika Serikaf di oangjalan udara Ain al-Assad, Provinsi Anbar, Irak, setelah diserang peluru kendali Iran pada 8 Januari 2020. (CNN)
Faisal Assegaf
Serangan 16 peluru kendali Iran ke markas pasukan Amerika Serikat terhadap pangkalan udara Ain al-Assad di Provinsi Anbar, Irak, Rabu pekan lalu, rupanya mengakibatkan sebelas tentara negara adikuasa itu gegar otak.
Padahal Presiden Amerika Donald Trump dan Pentagon (Departemen Pertahanan Amerika) sebelumnya menyatakan tidak ada korban luka dan meninggal.
Namun setelah stasiun televisi CNN menyiarkan berita itu, Bill Urban, juru bicara Komando Sentral Amerika bertanggung jawab atas semua pasukan Amerika di Timur Tengah, bilang delapan serdadu dikirim ke Landstuhl Regional Medical Center di Jerman dan tiga prajurit lainnya dibawa ke Kamp Arifjan di Kuwait buat menjalani pemeriksaan.
"Sesuai prosedur standar, semua personel berada dalam jangkauan ledakan mesti diperiksa untuk melihat apakah ada luka trauma otak," kata Urban melalui keterangan tertulis. "Kalau memang diperlukan, akan mendapat perawatan lanjutan."
Ketika serbuan peluru kendali Iran datang, sebagian tentara Amerika sudah diungsikan ke luar markas dan sisanya berlindung di dalam bunker.
Serangan ini sebegai balasan atas peluru kendali ditembakkan dari pesawat nirawak Amerika terhadap kmandan Brigade Quds Mayor Jenderal Qasim Sulaimani di sekitar Bandar Udara Baghdad, Irak, 3 Januari lalu. Ketegangan antara Amerika dan Iran meningkat drastis sehabis kejadian ini.