kabar
Dua milisi Sunni dan Syiah di pelantikan Raisi
Iran tidak alergi bersekutu dengan milisi berbeda paham dalam Islam. Iran merupakan pusat Syiah dunia tidak sungkan-sungkan membantu Hamas dan Jihad Islam
07 Agustus 2021 22:36Kanan ke kiri: Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Syekh Naim Qasim, Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyah, dan Sekretaris Jenderal Jihad Islam Ziyad an-Nakhalah. (TW)
Faisal Assegaf
Ada momen menarik dalam acara pelantikan Presiden Iran Ibrahim Raisi di Ibu Kota Teheran, Kamis lalu. Di deretan kursi paling depan di gedung parlemen Iran, duduk perwakilan dari empat milisi sokongan Iran.
Menariknya ke empat milisi itu berasal dari dua aliran besar Islam: masing-masing dua milisi Sunni dan Syiah. Kedua milisi berpaham Sunni itu adalah Hamas dan Jihad Islam dari Palestina. Sedangkan dua milisi Syiah hadir adalah Hizbullah dari Libanon dan Al-Hutiyun (Ansarallah) asal Yaman.
Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyah duduk diapit oleh Sekretaris Jenderal Jihad Islam Ziyad an-Nakhalah di sebelah kanan dan Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Syekh Naim Qasim di sisi kiri. Sedangkan juru bicara Al-Hutiyun duduk selang satu orang di sebelah kanan Ziyad.
Keempat petinggi milisi dukungan Iran itu disambut hangat dan setara kepala negara dan pemerintahan, serta menteri datang dalam pelantikan Raisi. Haniyah, Ziyad, Syekh Naim, dan Abdussalam juga berkesempatan mengadakan pembicaraan khusus dengan para petinggi negeri Persia itu, termasuk dengan Presiden Ibrahim Raisi.
Keempatnya datang atas undangan dari pemerintah Iran. Ini merupakan bukti kuat Hamas, Jihad Islam, Hizbullah, dan Al-Hutiyun merupakan sayap militer bekerja untuk kepentingan Iran. Selain memang memperjuangkan tanah air mereka masing-masing. Kehadiran Haniyah, Ziyad, Syekh Naim, dan Abdussalam sekaligus menunjukkan loyalitas dan terima kasih mereka kepada Iran telah memberikan bantuan dana, senjata, dan pelatihan militer.
Yang menarik pula, Iran tidak alergi bersekutu dengan milisi berbeda paham dalam Islam. Iran merupakan pusat Syiah dunia tidak sungkan-sungkan membantu Hamas dan Jihad Islam agar perlawanan mereka terhadap penjajah Israel mampu menjadikan bangsa Palestina bermartabat.