olahraga
Piala Dunia di Qatar tidak bisa digelar musim panas
Pelaksanaan Piala Dunia 2022 di Qatar pada akhir tahun bisa mengganggu jalannya kompetisi di negara-negara peserta.
21 Oktober 2014 10:36Stadion Pelabuhan Doha di Ibu Kota Doha, Qatar. Ini salah satu stadion bakal dipakai untuk turnamen Piala Dunia 2022 di Qatar. (theguardian.com)
Presiden FIFA (Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional) Sepp Blatter menilai Piala Dunia 2022 di Qatar tidak bisa diselenggarakan pada musim panas.
"Kita tidak bisa menggelar Piala Dunia di musim panas," kata lelaki 78 tahun asal Swiss ini kemarin kepada stasiun radio Prancis France Info. "Waktu perhelatan paling nyaman adalah akhir tahun (2022)."
Blatter - telah 16 tahun memimpin FIFA - menyebut jadwal Piala Dunia biasanya Juni hingga Juli mesti ditukar lantaran suhu udara di Qatar selama dua bulan itu bisa mencapai 50 derajat Celcius. Dia mengakui penundaan agenda Piala Dunia 2022 ke akhir tahun itu bakal menimbulkan protes dari banyak klub.
Sebab perhelatan Piala Dunia di akhir tahun dapat mengganggu pelaksanaan kompetisi domestik di negara-negara peserta putaran final Piala Dunia. Belum lagi jadwal seperti itu bakal bentrok dengan pagelaran olimpiade musim dingin. "Tapi Piala Dunia terlalu penting," ujar Blatter.
Qatar dan FIFA kini tengah ditekan untuk membatalkan Piala Dunia di negara itu. Banyak pihak meminta pemilihan ulang tuan rumah Piala Dunia 2022. Mereka beralasan Qatar kekurangan infrastruktur dan tidak memiliki budaya sepak bola. Belum lagi sangkaan suap membikin Qatar akhirnya dipilih sebagai Piala Dunia. Sejumlah laporan juga menyebut kondisi buruk menimpa para buruh bangunan terlibat dalam proyek infrastruktur Piala Dunia 2022.