olahraga
Wartawan BBC ditangkap di Qatar saat meliput persiapan Piala Dunia
Mereka ditahan dua hari tanpa tuduhan apapun.
19 Mei 2015 00:02Stadion Lusail di Ibu Kota Doha, Qatar, karya Foster + Partners. (arabianbusiness.com)
Meski menjadi tamu undangan panitia Piala Dunia 2022 di Qatar, wartawan BBC Mark Lobel dan kru sempat ditahan dua hari. Semua peralatan liputan masih disita.
Lobel mengungkapkan penangkapan ini berlangsung di hari pertama mereka tiba di Ibu Kota Doha. Saat itu mereka dalam perjalanan untuk mewawancarai sekelompok buruh proyek infrastruktur Piala Dunia asal Nepal. "Tiba-tiba saja delapan mobil putih mengepung mobil kami dan meminta kami menepi," tulis Lobel dalam sebuah artikel di situs BBC.
Lusinan polisi langsung memeriksa Lobel dan kru serta seluruh isi mobil. Dengan tangan diborgol mereka lantas dibawa ke markas kepolisian Doha.
Tanpa tuduhan apapun, mereka berulang kali ditanya apa yang telah mereka kerjakan dan siapa saja sudah ditemui. Setelah 13 jam menjalani interogasi, seorang polisi bilang, "Ini bukan Disneyland. Kalian tidak bisa sembarangan merekam di mana saja."
Mereka diancam bakal ditahan empat hari lagi, namun setelah dua malam tidur di atas matras menjijikkan, mereka dibebaskan besok paginya. Anehnya, Lobel dan krunya dibolehkan bergabung kembali dengan undangan lainnya.
Panitia Piala Dunia 2022 mengundang selusin wartawan buat melihat langsung peningkatan kondisi kerja buruh proyek Piala Dunia, termasuk sarana akomodasi sudah dilengkapi kolam renang dan pusat kebugaran. Pihak panitia ingin menangkis banyak kritikan dan kecaman atas buruknya perlakuan Qatar terhadap para buruh berupah rendah itu.
Lewat pernyataan tertulis, pemerintah Qatar mengklaim wartawan dan kru BBC telah meliput di luar agenda. Mereka juga sudah memasuki fasilitas milik orang lain tanpa izin. "Seperti di banyak negara lain, ini melanggar hukum di Qatar. Karena itu, polisi ditelepon dan kru BBC ditahan."
Pihak BBC mendesak pemerintah Qatar memberi penjelasan soal insiden itu. Mereka menuntut semua perlatan liputan dikembalikan.
Badan sepak bola dunia FIFA menyatakan akan menyelidiki kejadian ini.
Kru televisi Jerman ARD Maret lalu juga ditangkap saat meliput kondisi buruh Piala Dunia di Qatar. Semua rekaman dihapus. Qatar beralasan mereka tidak memiliki izin untuk meliput.