olahraga
Sponsor FIFA amat prihatin atas kondisi buruh Piala Dunia di Qatar
"Perusahaan Coca Cola tidak mengampuni pelanggaran hak asasi terjadi di mana pun di seluruh dunia," ujar mereka dalam pernyataan tertulis.
21 Mei 2015 09:03Sejumlah buruh proyek Piala Dunia di Qatar terlihat amat lelah dalam perjalanan pulang menuju kamp mereka. (pete pattisson/guardian)
Perusahaan kartu kredit Visa, merupakan salah satu sponsor utama badan sepak bola dunia FIFA, menyatakan amat prihatin terhadap kondisi para buruh proyek Piala Dunia 2022 di Qatar.
"Kami telah menyampaikan keprihatinan besar kami kepada FIFA dan mendesak mereka mengambil segala tindakan diperlukan," kata Visa lewat pernyataan tertulis. "(Kami juga menuntut FIFA) bekerja sama dengan pihak-pihak dan organisasi terkait untuk menyelesaikan situasi ini serta memastikan kesehatan dan keamanan semua buruh."
Sikap Visa ini keluar dua hari setelah kelompok New FIFA Now dan sejumlah organisasi buruh internasional menyerukan kepada para sponsor FIFA untuk menekan organisasi itu segera mengatasi isu ini.
Visa merupakan perusahaan kartu kredit terbesar di dunia. Perusahaan dibuat Dee Hock pada 1958 ini berkantor pusat di Foster City, California, Amerika Serikat.
Qatar mendapat kecaman luas lantaran perlakuan buruk mereka terhadap para buruh proyek Piala Dunia, terutama dari Nepal dan India. Negara Arab superkaya ini Mei tahun lalu mengumumkan aturan baru tenaga kerja untuk menjawab pelbagai kritikan itu, namun dianggap belum cukup.
Coca Cola, sponsor utama FIFA lainnya, berharap badan ini serius menangani persoalan itu. "Perusahaan Coca Cola tidak mengampuni pelanggaran hak asasi terjadi di mana pun di seluruh dunia," ujar mereka dalam pernyataan tertulis.
Coca Cola merupakan perusahaan berpusat di Kota Atlanta, Amerika. Mereka menguasai penjualan minuman ringan dunia sepanjang abad ke-20. Produk mereka dipasarkan di lebih dari 200 negara.
Minuman Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, ahli farmasi dari Atlanta. Dialah mencampur sirup karamel kemudian dikenal sebagai Coca-Cola.