olahraga
Qatar gelontorkan US$ 500 juta sepekan buat proyek Piala Dunia 2022
Sebanyak 90 persen kontrak buat proyek Piala Dunia 2022 sudah diberikan.
08 Februari 2017 10:23Stadion Pelabuhan Doha di Ibu Kota Doha, Qatar. Ini salah satu stadion bakal dipakai untuk turnamen Piala Dunia 2022 di Qatar. (theguardian.com)
Faisal Assegaf
Menteri Keuangan Qatar Ali Syarif al-Imadi kemarin bilang pemerintah saban pekan menghabiskan hampir US$ 500 juta untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur sebagain bagian persiapan buat Piala Dunia 2022.
Dia menjelaskan pengeluaran sebesar itu tiap minggunya akan terus berlangsung sampai 2021. "Ini akan terus berlanjut untuk tiga hingga empat tahun mendatang buat mencapai tujuan kami agar benar-benar siap menggelar Piala Dunia 2022," kata Imadi kepada wartawan internasional berkunjung atas undangan pemerintah Qatar.
Qatar bakal menjadi negara Arab sekaligus muslim pertama menyelenggarakan turnamen sepak bola paling bergengsi sejagat itu. Piala Dunia 2022 juga akan menjadi sejarah karena untuk pertama kali dilangsungkan di musim dingin, yakni November-Desember, biasanya digelar Juni-Juli.
Menurut Imadi, total anggaran bakal dikeluarkan Qatar untuk persiapan Piala Dunia 2022 senilai lebih dari US$ 200 miliar. Bukan hanya untuk membangun stadion, tapi juga buat proyek-proyek raksasa nan mahal, seperti jalan, sebuah bandar udara baru dan rumah-rumah sakit. "SEbanyak 90 persen dari total kontrak proyek buat Piala Dunia 2022 sudah diberikan," ujarnya.
Dia menekankan anggaran buat persiapan Piala Dunia tidak akan dikurangi meski Qatar sudah mengalami defisit, akibat melorotnya harga minyak mentah global sejak pertengahan 2014.
Qatar tahun lalu diprediksi mengalami defisit lebih dari US$ 12 miliar, pertama dalam 15 tahun terakhir. Anggaran tahun ini sudah disahkan dengan asumsi defisit US$ 7,7 miliar.
Qatar, negara dengan cadangan gas terbesar ketiga di dunia, saban hari menghasilkan hingga 800 ribu barel minyak.