olahraga
Gaji 78 buruh proyek Piala Dunia 2022 belum dibayar
Seorang juru bicara FIFA membantah pelanggaran atas hak-hak buruh proyek Piala Dunia 2022 terkait dengan FIFA dan Piala Dunia 2022.
26 September 2018 14:03Stadion Lusail di Kota Ad-Daayin, Qatar, bakal dipakai untuk menggelar laga Piala Dunia 2022. (www.qatar.to)
Faisal Assegaf
Gaji setidaknya 78 buruh proyek Piala Dunia 2022 di Qatar belum dibayarkan. Hasil investigasi dilakukan oleh Amnesty International menyebutkan mereka adalah para pekerja terlibat dalam pembangunan Stadion Lusail.
Menurut Amnesty, 78 pekerja gajinya belum dibayarkan itu berasal dari Nepal, India, dan Filipina. Tunggakan gaji mereka rata-rata sebesar US$ 2 ribu. "Kontrak tor Mercuery MENA tidak bisa membayar gaji para pekerjanya sebesar riubuan dolar Amerika, sehingga mereka terjebak dan hidup tanpa duit secuil pun di Qatar."
Buruh masih belum dibayar itu membangun Kota Lusail, termasuk taman, dermaga, taman bermain, stadion berkapasitas 80 ribu orang. Stadion Lusain direncanakan menjadi tempat berlangsungnya laga pembuka dan final Piala Dunia 2022.
Amnesty telah berbicara dengan CEO Mercury MENA. Dia mengakui perusahaannya kekurangan anggaran untuk membayar gaji pekerjanya.
Seorang juru bicara FIFA (Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional) membantah pelanggaran atas hak-hak buruh proyek Piala Dunia 2022 terkait dengan FIFA dan Piala Dunia 2022.
Seorang juru bicara pemerintah Qatar mengungkapkan Mercury MENA tidak terlibat dalam pembangunan stadion tapi ikut dalam pembangunan KOta Lusail.