palestina
Komandan senior Hamas dieksekusi mati karena jadi informan Israel
Muhammad Isytawi berwenang mengawasi penggalian terowongan. Dia dekat dengan Muhammad Daif.
08 Februari 2016 07:48Muhammad Isytawi, komandan senior Brigade Izzudin Al-Qassam, dieksekusi mati pada Ahad, 7 Februari 2016, karena menjadi informan Israel. (Twitter)
Sayap militer Hamas, Brigade Izzudin al-Qassam, kemarin telah melaksanakan hukuman mati terhadap satu komandan senior mereka, Muhammad Isytawi, karena menjadi informan Israel.
"Brigade Al-Qassam telah mengumumkan hukuman mati atas anggotanya, Muhammad Isytawi, telah dilaksanakan hari ini (kemarin) pukul empat sore," kata Brigade Al-Qassam lewat pernyataan tertulis kemarin.
Brigade Al-Qassam tidak menyebut apa dakwaan terhadap Isytawi. Mereka hanya bilang pengadilan Islam dan militer memvonis mati Isytawi lantaran melanggar aturan dan kode etik sebagai anggota Brigade Al-Qassam.
Situs-situs terkait Fatah, musuh bebuyutan Hamas, pernah menduga Isytawi mengarahkan Israel ke lokasi persembunyian panglima Brigade Al-Qassam Muhammad Daif pada perang musim panas 2014. Namun, menurut Radio Israel, sebuah upaya melenyapkan Daif gagal.
Sejumlah sumber mengungkapkan Isytawi bertugas mengawasi terowongan-terowongan digali untuk menyimpan senjata dan amusini serta melaksanakan serangan lintas batas ke Israel. Mereka menambahkan Isytawi tadinya memimpin sebuah unit tempur besar dan dekat dengan Daif.
Sejak permulaan tahun ini, empat warga Gaza dieksekusi mati sebab berkhianat kepada Israel. Penduduk Gaza sama-sama mafhum pengkhianatan adalah kejahatan terbesar dan pelakunya pantas dihukum mati.
Pengkhianatan terbesar di tubuh Hamas dilakoni oleh Musab, putra dari pemimpin senior Hamas di Tepi Barat Syekh Hasan Yusuf. Musab menjadi mata-mata buat Shin Beth (dinas rahasia dalam negeri Israel) selama satu dasawarsa selama 1997-2007.