palestina
Kedutaan Amerika diresmikan, Trump ciptakan sejarah di Yerusalem
"Sebagai negara berdaulat, Israel berhak untuk menentukan lokasi ibu kotanya," kata Trump.
15 Mei 2018 05:30Demonstrasi menolak peresmian Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yerusalem berlangsung di perbatasan Jalur Gaza-Israel pada 14 Mei 2018. (Abdillah Onim buat Albalad.co)
Faisal Assegaf
Sejarah kemarin tercipta di Yerusalem setelah Kedutaan Besar Amerika Serikat diresmikan di kota suci bagi tiga agama - Islam, Yahudi, dan Nasrani - itu. Dan Presiden Amerika Donald Trump adalah pembikin sejarah itu.
Dalam sambutannya di acara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bilang pembukaan Kedutaan Amerika merupakan sebuah sejarah. "Trump, dengan mengakui sejarah, Anda telah membuat sejarah," katanya.
Netanyahu mengklaim perdamaian antaran Palestina dan Israel cuma bisa diwujudkan berdasarkan kebenaran. "Kebenaran itu adalah Yerusalem selalu dan bakal selalu menjadi ibu kota bangsa Yahudi, negara Yahudi," ujarnya.
Netanyahu dan istri, Sara, hadir bersama sekitar 800 tamu dalam pembukaan Kedutaan Amerika itu. Keduanya duduk di samping penasihat Gedung Putih Jared Kushner dan istri, Ivankan Trump.
Dalam pidatonya disiarkan melalui satelit, Trump menyebut rencana pemindahan kedutaan butuh waktu lama untuk terwujud. "Sebagai negara berdaulat, Israel berhak untuk menentukan lokasi ibu kotanya," tuturnya.
Trump mendeklarasikan pengakuan Amerika terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan rencana pemindahan kedutaan dari Ibu Kota Tel Avivke Yerusalem pada awal Desember tahun lalu.
Trump memang telah membikin sejarah, tapi itu dibuat lewat darah, air mata, dan penderitaan rakyat Palestina.