palestina
Surat kabar Kuwait minta maaf karena pakai kata 'Israel' bukan 'Zionis'
Manajemen Al-Qabas menekankan akan terus membela bangsa Palestina di media hingga huruf penghabisan.
17 Januari 2021 04:19Demonstrasi menolak rencana pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem berlangsung di Jakarta, 11 Mei 2018. (Faisal Assegaf/Albalad.co)
Faisal Assegaf
Surat kabar Al-Qabas terbitan Kuwait Jumat lalu meminta maaf kepada para pembacanya karena menggunakan kata 'Israel' dan bukan 'Zionis' dalam berita soal negara Bintang Daud itu termasuk tiga negara tercepat di dunia dalam vaksinasi Covid-19.
"Al-Qabas memohon maaf untuk kekeliruan tidak disengaja. Apa yang kurang hati-hati adalah dalam berita daftar negara tercepat dalam vaksinasi Covid-19 dan menyebut pada berita itu 'Israel' dan bukan entitas 'Zionis'," tulis Al-Qabas di akun Twitternya.
Manajemen Al-Qabas menekankan akan terus membela bangsa Palestina di media hingga huruf penghabisan.
Al-Qabas, terbit dalam bentuk harian dan tabloid mingguan, didirikan 48 tahun lalu. Sebelum Perang Teluk Pertama, meletup sehabis invasi Irak ke Kuwait, Al-Qabas dicetak 120 ribu eksemplar sehari dan pernah menjadi korban paling laris nomor tiga di Kuwait. Al-Qabas mulai terbit dalam bentuk online sejak 2001.
Al-Qabas dikenal kritis terhadap pemerintah dan bersikap liberal. Pada April 2012, Al-Qabas menerbitkan tajuk menyerukan berakhirnya konflik dalam keluarga As-Sabah, penguasa Kuwait.